Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehijiman (KLHK), Indonesia memiliki salah satu tingkat polusi udara tertinggi di Asia Tenggara. Salah satu penyebab utama polusi udara ini adalah akibat pembakaran sampah yang tidak terkendali.
Pentingnya Edukasi Publik tentang Risiko Pembakaran Sampah
Apakah Anda tahu bahwa setiap kali kita melewatkan sampah di jalan atau di rumah, itu tidak hanya membau udara kita sendiri, tapi juga mencemari lingkungan sekitar? Semakin banyak sampah yang dibakar, semakin banyak gas-gas berbahaya yang dilepaskan ke atmosfer. Ini seperti memberi gas ke dalam botol yang sudah digosok dengan kuat, maka botol akan pecah dan berada di bawah tekanan.
- Gas methane (CH4) adalah salah satu gas yang dihasilkan saat sampah dibakar. Gas ini memiliki efek rumah kaca yang sangat kuat dan dapat menyebabkan perubahan iklim global.
- Sampah organik seperti kulit buah, sayuran, dan sisa makanan juga dapat diubah menjadi gas metana saat dipanaskan.
Untuk mengatasi masalah ini, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko pembakaran sampah. Mereka harus memahami bahwa setiap tindakan kecil dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga lingkungan sehat.
Bagaimana Kita Bisa Mulai?
Banyak hal yang kita bisa lakukan untuk mengurangi pembakaran sampah. Misalnya, kita harus memilih merek-kembali yang ramah lingkungan, tidak membuang sampah di jalan, dan selalu mencuci tangan sebelum makan.
- Kita dapat menggunakan kemasan kembali dari makanan dan minuman untuk mengurangi jumlah plastik yang dibuang.
- Menjadwalkan hari-harinya membuang sampah organik, seperti kulit buah dan sayuran, sehingga dapat diubah menjadi biomassa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar atau kompos.
Setiap orang memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan kita. Mari kita bekerja sama untuk membuat perubahan positif, mulai dari kecil dan berkesan besar!
