Pertanyaan yang paling sering muncul di benak kita adalah, apakah sampah bisa mempengaruhi perubahan iklim? Banyak dari kita yang tidak percaya bahwa sampah bisa berkontribusi pada perubahan iklim. Namun, perlu diingat bahwa setiap tindakan kecil bisa menambah besar dampak yang terjadi.
Hampir Semua Sampah Menggiurkan
Sebenarnya, sampah menggiurkan karena dapat memproduksi gas metana, sebuah gas rumahan yang sangat berpotensi membuat perubahan iklim. Metana adalah 28 kali lebih berbahaya daripada karbon dioksida, yang merupakan gas utama yang menyebabkan perubahan iklim.
Contohnya seperti buang makanan yang tidak tercuci di tempat pembuangan sampah. Ketika sampah tersebut mengkeras dan memecah menjadi cacing tanah, maka cacing tanah ini akan memecahkan metana dan karbon dioksida ke udara.
Mengapa Daur Ulang Sampah Solusi Terbaik?
Jika kita mulai dari hal-hal sederhana seperti menggunakan tas yang tahan lama, membuang sampah organik tepat waktu dan mengurangi penggunaan plastik, maka kita akan dapat mengurangi emisi gas rumahan.
Menurut Organisasi Kehidupan di Bumi (UNEP), jika 10% dari sampah di Indonesia didaur ulang, maka perubahan iklim bisa dipungkasikan dengan lebih baik. Jika hanya 1% dari sampah di daur ulang saja, maka perubahan iklim akan makin buruk.
- Gunakan tas tahan lama
- Mbuang sampah organik tepat waktu
- Hindari penggunaan plastik
- Pilah-muil sampah untuk didaur ulang
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kita bisa mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari solusi perubahan iklim.
Mengapa Diri Saya Mendukung Daur Ulang Sampah?
Sebagai individu, saya tidak dapat mengubah dunia dengan sendirinya. Namun, jika kita semua bekerja sama dan berinvestasi pada solusi-solusi yang baik, maka kita akan dapat mengubah dunia.
Dengan daur ulang sampah, kita akan mencegah ketergantungan terhadap sumber daya alam, mengurangi polusi lingkungan dan memberikan dampak positif pada lingkungan hidup.