Perubahan iklim adalah salah satu masalah yang paling serius dihadapi kita hari ini. Tapi apa itu perubahan iklim? Dan bagaimana sampah bisa menyebabkannya?
Sampah dan Perubahan Iklim: Bagaimana Hubungan tersebut?
Sampah, terutama sampah organik, diolah secara kimiawi dalam tanaman-tanaman di industri-perusahaan. Hal ini bisa meningkatkan emisi gas rumah kaca (GHG) yang menyebabkan perubahan iklim.
Contoh sederhana adalah ketika Anda membuang sampah organik di tempat sampah. Jika kemudian diolah secara kimiawi dan ditempatkan di luar ruangan, maka gas yang dihasilkannya bisa menyebar ke udara dan menyebabkan perubahan iklim.
Cara Kita Mengatasi Masalah Sampah dan Perubahan Iklim
Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah sampah dan perubahan iklim, yaitu dengan memperluas penggunaan energi terbarukan, mengurangi pemborosan energi fosil, menabung logam berat, dan menghentikan penumpukan sampah.
- Menggunakan mobil listrik atau mobil hidrogen untuk mengurangi polusi di udara
- Menghemat energi dengan menggunakan lampu LED dan mengurangi penggunaan AC
- Mencegah penumpukan sampah dengan memasang tempat sampah yang lebih baik
Perubahan iklim tidak hanya menyebabkan bencana alam, tetapi juga dapat menyebabkan dampak bagi kesehatan dan kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, kita harus bekerja sama untuk mengurangi emisi GHG dan mengatasi masalah sampah.
Perubahan iklim adalah perubahan atmosfer yang menyebabkan tingkat panas bumi meningkat secara signifikan. Ini dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti banjir bandang, kerusakan akhirat, dan penurunan produksi pertanian.
Contoh Dari Kehidupan Sehari-Hari
Contoh sederhana dari perubahan iklim adalah kenaikan suhu udara yang terjadi di Indonesia. Hal ini menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kehidupan kita sehari-hari, seperti pemanasan udara yang membuat kita merasa panas, dan banjir bandang yang dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur.
Contoh lainnya adalah kenaikan tinggi laut yang terjadi di beberapa negara. Hal ini dapat menyebabkan banjir bandang, kerusakan akhirat, dan penurunan produksi pertanian.