Sampah, akar penyebab perubahan iklim. Ya, kamu mendengar itu benar-benar? Sampah dapat menjadi salah satu faktor yang signifikan dalam menyebabkan perubahan iklim. Namun, bagaimana bisa demikian? Mari kita lihat secara spesifik bagaimana sampah bisa berpengaruh terhadap lingkungan dan bagiapa pun harus tahu bahwa sampah tidak hanya membawa masalah bagi kita sendiri, tetapi juga untuk generasi mendatang.
Bagaimana Sampah Menyebabkan Perubahan Iklim?
Sampah merupakan sumber utama dari emisi gas rumah kaca (GHG), termasuk metana dan karbon dioksida. Ketika sampah tidak dibuang dengan benar, maka bakteri akan mengekspresikan gas-gas tersebut ke udara. Dengan demikian, jumlah gas yang dihasilkan dapat menjadi sangat signifikan dalam menyebabkan perubahan iklim. Selain itu, pembuatan sampah baru juga memerlukan bahan-bahan berharga dan memakan energi yang besar.
Mengapa Kita Harus Berubah?
Kita harus berubah dalam cara kita mengelola sampah. Pertama, kita harus menanamkan kebiasaan untuk tidak mengeluarkan sampah apabila memang tidak perlu. Kedua, kita harus menggunakan kemasan yang dapat digunakan lagi dan ganti-gantian. Ketiga, kita harus berpartisipasi dalam program pembuangan limbah khusus. Dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut, kita akan berhasil mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan tidak hanya menyelamatkan lingkungan dari dampak perubahan iklim.
Contoh Kita Bersama-sama Berubah
- Menggunakan tas tahan lama dan tidak membeli tas baru terlalu sering. Misalnya, jika kamu sedang berencana untuk belanja, kamu dapat membawa tas yang sudah ada dan tidak perlu membeli tas baru.
- Menggunakan kemasan yang dapat digunakan lagi. Seperti menggunakan kaleng plastik sebagai wadah untuk membuat kerajinan tangan.
Ingat, setiap kecil kita dari kebiasaan berubah tersebut seakan akan menjadi sesuatu yang besar. Mari kita mulai dari hari ini dan berusaha untuk tidak membuang sampah sembarangan tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Kita dapat membuat perbedaan dengan mengelola sampah dengan baik, sehingga dapat mencegah dampak positif pada lingkungan.